HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR SMANSAPRAMA FAMILIAR

Gambar : HALAL BIHALAL - Hariyadi Bagus Saputra, S.Pd.Kom dan Hesti Kurniyati, SPd bersalaman dengan Kepala Sekolah, Sri Paminto SS, MPd yang didampingi istri usai menyampaikan ikrar Halal Bihalal Keluarga SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (8/4/2025). *By SMANSAPRAMA Media
SMANSAPRAMA MEDIA- Keluarga besar SMA Negeri 1 Pracimantoro Kabupaten Wonogiri (Smansaprama) menggelar kegiatan Halal Bihalal pada Selasa (8/4/2025) setelah cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan ini dihadiri para guru dan karyawan, anggota komite sekolah, anggota Darma Wanita Persatuan Smansaprama, dan purna karya yang bertempat di aula lantai 3.
Acara halal bihalal berlangsung dengan penuh khidmat dan familiar. Dengan halal bihalal diharapkan dapat saling memaafkan dan membersihkan dosa-dosa yang telah diperbuat selama ini, memulai tahun baru dengan hati yang bersih dan untuk mempererat tali silaturahmi.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Pada acara inti pembacaan ikrar halal bihalal diwakili oleh guru termuda Hariyadi Bagus Saputra, SPd.Kom dan Hesti Kurniyati, SPd dan ditanggapi oleh Kepala Sekolah Sri Paminto, SS, MPd.
Selanjutnya tausiyah disampaikan oleh Ustad Drs Sugeng Wibowo, MPdI dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Acara ditutup dengan salam-salaman antara keluarga besar Smansaprama dengan tamu undangan dan foto bersama.
Kepala SMAN 1 Pracimantoro, Sri Paminto menyatakan pentingnya sikap memaafkan sesama manusia di bulan yang suci. Manusia itu tempatnya salah dan dosa karenanya harus saling memaafkan dan bersahabat.
"Di bulan yang suci ini kita harus memiliki sifat lebar, lebur, dan labur adalah sifat yang ada dalam hari Raya Idul Fitri karena hasil berpuasa sebulan penuh," tutur Sri Paminto saat memberikan sambutan.
Disebutkan, “Lebaran” berasal dari kata “lebar” yang artinya selesai menyelesaikan ibadah Ramadhan selama sebulan. Kemudian diharapkan semua ibadahnya diterima oleh Allah swt. “Leburan” dari kata “lebur” yang artinya saling memaafkan dan berharap dosanya dihapuskan. Sedangkan “laburan” dari kata “labur” yang artinya menghias amalan hidup menjadi lebih baik dan terpuji (meningkat).
Sementara, Ustad Sugeng Wibowo mengatakan dengan selesainya bulan puasa Ramadhan, kita memasuki bulan yang suci, di mana kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah diperbuat setahun lalu dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih.
"Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, baik dosa antar-manusia maupun dosa kepada-Nya,” jelasnya. *(Syihabudin Ghosani Akbar/XI-3 Fase F).