IHT GURU REVOLUSI ASESMEN BERBASIS AI

Gambar : ASESMEN - Tim Kurikulum SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Smansaprama) menggelar “In-house Training (IHT)” tentang asesmen berbasis kecerdasan buatan (AI), Jumat (17/01/2025). Acara berlangsung serius di ruang multimedia. *(Foto by Tim Smansaprama Media)
SMANSAPRAMA MEDIA - SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Smansaprama) menyelenggarakan pelatihan guru atau In House Training (IHT) tentang “Revolusi Asesmen dengan Artificial Inteligence (AI) Membangun Sistem Penilaian yang Adaptif dan Inovatif,” Jumat (17/01/2025). Pelatihan ini menghadirkan narasumber Suyanto, S.Pd.SD, MPd, Kepala SDN 2 Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.
Para guru Smansaprama tampak antusias mendapatkan penjelasan metode asesmen yang berbasis teknologi digital. Metode pembelajaran yang bermutu dan kontemporer yakni dengan aplikasi kecerdasan buatan (AI) yaitu Gamma, Prezi, Canva, dan Kahoot yang dapat diterapkan bapak ibu guru ketika pembelajaran di kelas,
Kepala Sekolah SMAN 1 Pracimantoro, Sri Paminto, SS, MPd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi bapak ibu guru dalam mengembangkan asesmen dan metode pembelajaran yang lebih baik. Sebagai pendidik yang profesional, para guru diharapkan terus belajar mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan lingkungan.
“Persoalan metodelogi dan kebijakan penilaian masih menjadi bahasan yang penting setiap satuan pendidikan dalam mengikuti perkembangan waktu. Apalagi untuk menyiapkan peserta didik kelas XII yang akan mengikuti SNBP maupun SNBT,’’ jelas kepala sekolah.
Menurut dia, tujuan penilaian pada dasarnya adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, dan membantu guru dalam perencanaan pembelajaran. “Tentunya juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau pendidikan yang bermutu,’’ tambah kepala sekolah dari Guru Penggerak (GP) Angkatan 4 ini.
Pelatihan guru tersebut berlangsung interaktif karena narasumber yang juga dikenal sebagai Pengajar Praktik Calon Guru Penggerak (PP CGP) dan konten kreator. Kegiatan ini diawali dengan ice breaking mengerjakan soal dengan aplikasi Kahoot yang membuat suasana menjadi menyenangkan.
Praktik pertama, yang dilakukan bapak ibu guru yaitu praktik penggunaan Gamma AI yaitu platform yang memungkinkan pengguna membuat presentasi yang interaktif, menarik. Platform ini dirancang untuk memudahkan guru dalam membuat presentasi yang efektif. Gamma AI dapat membuat materi presentasi hanya dengan satu masukan teks.
“Guru dapat memilih dari berbagai template yang telah ada sehingga dapat menyiapkan materi pembelajaran dengan mudah,’’ kata Suyanto.
Praktik kedua, yaitu penggunaaan Prezi AI yang berbeda dengan gamma karena hasil pembuatan presentasi di template belum bisa di-download seperti halnya Gamma AI. Keunggulan Prezi terletak pada kemampuannya menampilkan materi pembelajaran secara visual yang lebih menarik. Guru dapat dengan mudah memperbesar, memperkecil, dan berpindah antar poin penting ketika presentasi materi dengan transisi yang atraktif.
Praktik ketiga, penggunaan Canva AI sehingga mudah menampilkan materi pembelajaran seperti yang diinginkan guru dengan berbagai template yang tersedia.
Praktik keempat, cara pembuatan soal-soal kuis dengan Kahoot yang mengemas pertanyaan dengan jawaban benar, dapat diterapkan secara online, dan dapat diketahui secara langsung skor yang didapat peserta.
Sementara, Dyah Tri Hapsari, SPd salah satu guru Mapel Ekonomi Smansaprama mengaku sangat senang mendapatkan ilmu penggunaan Gamma AI dan Prezi AI yang ternyata sangat membantu guru dalam menyiapkan media pembelajaran dengan waktu singkat. *(Heni S)