JURNAL PTK

By Admin 24 Agu 2023, 10:26:26 WIB Pendidikan
JURNAL PTK

JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh:

ERIYANTO, S.Pd.I.

 

 

 

 

 

 

 

SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI JAWA TENGAH

2023

 

 

 

 
 
 
 

 

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI 1 SMAN 1 PRACIMANTORO PADA MAPEL PAI MATERI DAKWAH, KHUTBAH DAN TABLIGH MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TAHUN PELAJARAN 2023/2024

 

ERIYANTO

SMA Negeri 1 Pracimantoro

Jl. Taruna Hardo Semeru, Pracimantoro, Wonogiri 57664

 

 
 

Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024. Hasil belajar disini diukur menggunakan pengambilan nilai pada siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), di mana guru sebagai pelaksana pembelajaran sedangkan peneliti sebagai pengamat. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2023/2024, yaitu pada bulan Juli. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro yang terdiri dari 35 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik, yaitu pada siklus I sebesar 40% , kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100 % . Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 60%. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro.

Pendahuluan

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “sebagai suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang  saling  mempengaruhi  untuk mencapai  tujuan  pembelajaran”.  Oleh  karena  itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih  strategi  pembelajaran yang  tepat   dalam setiap  jenis   kegiatan  pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.

Pemerintah telah melaksanakan berbagai program dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan   mutu   pendidikan.   Perkembangan   baru   terhadap   mutu  pendidikan  membawa konsekuensi  kepada  guru  untuk  meningkatkan  peranan   dan  kompetensinya.  Guru  yang berkompeten akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab  itu,   guru  harus  memikirkan  dan   membuat  perencanaan  secara  seksama   dalam meningkatkan kesempatan bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan, penggunaan metode mengajar, strategi  mengajar, maupun sikap dan karakteristik  guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru bertindak selaku fasilitator dan dapat mengembangkan bahan pelajaran dengan baik. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu mengelola proses belajar yang memberikan ransangan kepada siswa sehingga mau untuk belajar.

Tugas seorang guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan pelajaran semata, akan tetapi juga  seorang  guru  yang  profesional  di  tuntut  untuk  mempunyai   kemampuan   agar   dapat menciptakan  suasana  membelajarkan  siswa  yang   kondusif  dan   menata   ruang  belajar  yang presentatif. Mengajar dengan sukses tidak hanya dilakukan satu cara atau pola tertentu yang diikuti secara rintis, jika seorang guru mengajar Pendidikan Agama Islam hanya menggunakan satu cara yang sama dari hari ke hari siswa akan maju dengan cepat, akan tetapi hasilnya akan mengecewakan, tetapi bila seorang guru membelajarkan siswa dengan menggunakan berbagai cara,   atau   menghubungkan   melalui   pengalaman   terhadap   diri   siswa   serta   menghubungkan dengan kehidupannya sehari-hari maka hasilnya akan lain, hasilnya akan autentik serta tahan lama. Berdasarkan pengamatan penulis menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan  Agama Islam  pada  materi  Khutbah,  Tabligh dan  Dakwah  Melalui  Metode  Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Siswa Kelas XI 1. Dalam pencapaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI - 1 pada materi dakwah, khutbah dan tabligh, hanya sebagian siswa saja yang tuntas memehuhi KKM 70. Dari 35 siswa kelas XI 1 di SMA Negeri 1 Pracimantoro ditemukan data, 12 siswa tuntas pada materi tersebut, sementara 23 siswa lainnya belum tuntas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memusatkan batasan masalah dengan topik : upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pracimantoro pada mapel PAI materi dakwah, khutbah dan tabligh melalui pembelajaran Problem Based Learning tahun pelajaran 2023/2024.

Berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XI-1 SMA Negeri 1 Pracimantoro pada materi Dakwah, Khutbah dan Tabligh melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)?

Tujuan  penelitian  tindakan  kelas  ini  yang  ingin  dicapai  adalah  untuk  meningkatkan hasil belajar Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2023/2024, yaitu pada bulan Juli. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro yang terdiri dari 35 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

 

Hasil dan pembahasan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama 2 siklus yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan, diperoleh data hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen lembar observasi diperoleh persentase rata-rata aktivitas siklus dalam satu kelas sebesar 66,85%.

Tabel Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus I

No

Kondisi

Butir pengamatan aktivitas

Jumlah

%

1

2

3

4

5

1.

Pra siklus

2,14

2,03

1,91

2,4

2

10,14

50,71

2.

Siklus I

3,2

2,51

2,28

3,17

2,2

13,37

66,85

 

Peningkatan

1,06

0,48

0,37

0,77

0,2

3,23

16,25

Data kualitatif berdasarkan perhitungan analisis terhadap hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa pada tindakan siklus I mencapai 13,37 dengan persentase pencapaian sebesar 66,85% menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Persentase ini mengalami peningkatan sebesar 16,25 dari kondisi pra siklus.

 

Data Prestasi belajar tindakan siklus I

Tabel Rata-rata Skor dan nilai PAI siklus I

No

Kondisi

Skor Butir Penilaian

Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

4

5

1.

Pra siklus

2,34

2,25

1,91

2,4

2

10,68

53,43

2.

Siklus I

3,28

2,57

2,34

3,17

2,34

13,65

68,28

 

Peningkatan

0,94

0,32

0,43

0,77

0,37

2,97

14,85

Sedangkan setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan nilai dengan KKM siklus I diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel Prestasi Belajar PAI siswa Siklus I

No

Hasil Tes

Pra siklus

Siklus I

1

Nilai terendah

25

45

2

Nilai tertinggi

90

95

3

Rata-rata nilai tes

53,43

68,28

4

Persentase tuntas belajar

25,71%

40%

 

Klasikal

( 9 siswa)

(14 siswa)

Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen lembar observasi diperoleh persentase rata-rata aktivitas siklus dalam satu kelas sebesar 80%.

Tabel Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus II

No

Kondisi

Butir pengamatan aktivitas

Jumlah

%

1

2

3

4

5

1.

Pra siklus

2,14

2,03

1,91

2,4

2

10,14

50,71

2.

Siklus I

3,2

2,51

2,28

3,17

2,2

13,37

66,85

3

Siklus II

3,66

3,19

2,65

3,47

3,2

16,17

80,85

 

Peningkatan

0,46

0,68

0,37

0,30

1,0

2,81

14,05

Data kualitatif berdasarkan perhitungan analisis terhadap hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa pada tindakan siklus II mencapai 16,17 dengan persentase pencapaian sebesar 80,85% menunjukkan kategori berkembang sangat baik (BSB). Persentase ini mengalami peningkatan sebesar 14,05 dari kondisi siklus I.

 

Data Prestasi belajar tindakan siklus II

Tabel Rata-rata Skor dan nilai PAI siklus II

No

Kondisi

Skor Butir Penilaian

Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

4

5

1.

Pra siklus

2,34

2,25

1,91

2,4

2

10,68

53,43

2.

Siklus I

3,28

2,57

2,34

3,17

2,34

13,65

68,28

3

SiklusII

3,77

3,43

3,21

3,82

3,17

17,40

87,00

 

Peningkatan

0,49

0,86

0,87

0,68

1,83

4,70

23,50

Sedangkan setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan nilai dengan KKM siklus II diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel Prestasi Belajar PAI siswa Siklus II

No

Hasil Tes

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

25

45

71

2

Nilai tertinggi

90

95

98

3

Rata-rata nilai tes

53,43

68,28

78,75

4

Persentase tuntas belajar

25,71%

40%

100%

 

Klasikal

( 9 siswa)

(14 siswa)

(35 siswa)

Sesuai hasil observasi diatas, peneliti bersama pengamat melakukan analisis keaktifan dan prestasi belajar PAI siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus II telah menunjukkan peningkatan prestasi belajar dan keaktifan anak dalam proses pembelajaran

Ditunjukkan dari hasil pengamatan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran berkembang sangat baik. Pada saat diskusi kelas pelaksanaannya berjalan dengan baik, sehingga siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Siswa tampak sudah berani dalam bertanya, berpendapat atau memberi tanggapan baik pada penjelasan guru mengenai materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah maupun ketika guru meminta mereka menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Hal tersebut diduga karena siswa sudah paham dan terbiasa dengan model baru Problem Based Learning terutama pada saat diskusi.

Dalam pembelajaran siklus II ini guru sudah sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan mampu menerapkan pembelajaran Problem Based Learning secara optimal.

 

Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas melalui Pembelajaran Problem Based Learning pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui Pembelajaran Problem Based Learning mapel PAI materi Dakwah, Khutbah dan Tabligh dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024.

Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.) Untuk Sekolah, Perlu adanya pemanfaatan segala media dan fasilitas secara optimal sehingga dapat lebih maksimal dalam mendukung keberhasilan pembelajaran di sekolah. 2.) Untuk Guru Pengajar/Peneliti, Guru hendaknya benar-benar mempelajari metode Problem Based Learning sebelum mempraktekkannya, sehingga pada saat pelaksanaan tidak merasa bingung serta pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya melakukan pemantauan pada siswa secara menyeluruh, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan tertib. Guru hendaknya lebih selektif dalam menggunakan media pembelajaran dan hendaknya media yang digunakan lebih beragam agar siswa termotivasi dalam belajar PAI, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3.) Kepada Siswa, Pelatihan atau simulasi pelaksanaan pembelajaran melalui metode Problem Based Learning hendaknya dilakukan terlebih dahulu, sehingga saat pelaksanaan pembelajaran, siswa sudah tidak merasa bingung serta waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal.

 

Referensi

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Abuddin Nata, 2001, perspektif islam tentang pola hubungan guru-murid, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Bogdan,R.C., 8s Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research in Education. Boston: Allyn & Bacon

Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava Media

Dimyati, Moedjiono. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment