Momen Haru Perpisahan Kepala SMANSAPRAMA

Gambar : Gambar: PINDAH TUGAS - Kepala Sekolah Smansaprama, Sri Paminto, S.S, M.Pd, membawakan tembang Macapat Asmaradana ketika diakhir apel dengan para siswa perpisahan tugas dari SMA Negeri 1 Pracimantoro ke SMA Negeri 2 Karanganyar, Rabu (12/11/2025). *(photo by Smansaprama Media)
SMANSAPRAMA MEDIA — Suasana haru menyelimuti SMA Negeri 1 Pracimantoro seiring dengan kepindahan tugas kepala sekolah, Sri Paminto, S.S, M.Pd., ke SMA Negeri 2 Karanganyar. Momen perpisahan tersebut berlangsung dalam apel pagi pada, Rabu (12/11/2025) yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan beserta para siswa sebagai bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih atas dedikasi beliau selama memimpin SMA Negeri 1 Pracimantoro.
Sri Paminto menyampaikan bahwa keputusan pindah tugas merupakan hal yang tidak mudah baginya. Ia mengaku sempat kaget ketika menerima SK Gubernur Jawa Tengah pada 10 November 2025, namun tetap berusaha menerima kenyataan sebagai bagian dari tanggung jawab profesi sebagai kepala sekolah.
Beliau juga mengenang kebersamaan selama 2,5 tahun di SMANSAPRAMA sebagai pengalaman yang sangat berkesan. Menurutnya, kekompakan yang telah terbangun antara guru, karyawan dan siswa menjadi hal yang harus terus dijaga. “Kebersamaan yang sudah kita bangun selama ini harus terus ditingkatkan dan dibuat lebih baik lagi ke depannya,” tegasnya.
Dalam amanat apel perpisahan, Sri Paminto berpesan agar praktik baik yang selama ini sudah berjalan baik dapat dipertahankan. Yakni mulai dari pembiasaan religi, kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan jurnalistik dan media “podcast”, seni budaya, dan olahraga. Seluruh bidang tersebut, menurutnya, harus tetap menjadi prioritas agar SMA Negeri 1 Pracimantoro semakin maju dan berprestasi.
“Setiap niat baik tentu akan diberikan kemudahan oleh Tuhan. Yakinlah, kita di sini untuk belajar, dan belajar itu mencakup berbagai aspek kehidupan,’’ tambah kepala sekolah yang dikenal familier tersebut.
Kesan mendalam juga datang dari siswa, Cahyaning Puteri Pertiwi, siswi kelas X-5. Ia mengatakan bahwa Sri Paminto merupakan sosok pemimpin yang rendah hati dan perhatian.
“Menurut saya, Bapak Paminto adalah teladan yang baik. Beliau selalu membuat saya kagum, terutama saat mengajar di kelas X-5. Saya cukup sedih karena beliau dipindahtugaskan,” ujarnya yang membenarkan sejauh ini kepala sekolah memang secara khusus mengajar Mapel Bahasa Jawa di kelasnya (kelas unggulan).
Ia juga menyampaikan harapan dan permohonan maaf mewakili teman-temannya. “Terima kasih karena sudah memimpin sekolah ini dengan amanah dan bertanggung jawab. Kami memohon maaf jika ada kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Semoga Bapak bisa menjalankan tugas dengan baik di tempat yang baru,” tambahnya.
Sebagai penutup, Sri Paminto berharap seluruh warga Smansaprama tetap menjaga karakter dan budaya sekolah serta terus mengembangkan minat dan bakat masing-masing. Ia menegaskan bahwa kemajuan sekolah harus menjadi tekad bersama, bukan sesuatu yang terhenti karena pergantian kepemimpinan.
Pada akhir apel, kepala sekolah yang dikenal sebagai dalang wayang kulit tersebut menutup momen perpisahan dengan membawakan Tembang Macapat Asmaradana dengan syair bernada sedih karyanya sendiri. Tembang tersebut menjadi ucapan pamit yang sederhana namun bermakna bagi seluruh warga sekolah. Selamat bertugas di Smanda Karanganyar Ki Pam, semoga selalu diberikan kesehatan, kemudahan, dan keberkahan. Aamiin. *(Fajri Gina Oktara/Fase F XI-1 dan Farah Salwa Afifah/Fase F XI-5).
.png)




