Ramadhan Yang Gagal
Manzanic

By Admin 24 Agu 2023, 09:25:53 WIB Buletin
Ramadhan Yang Gagal

SMAN 1RACIMANTORO

i Maret 2023amadhan Cinta

Salam Sapa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar sobat ManzaniC? Apa kabar hari ini? Semoga senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah. Aamiin

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat islam di seluruh dunia. Pasalnya dalam bulan ramadhan ini, umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, bahkan amal ibadah akan dibalas dengan balasan yang lebih banyak dibandingkan dengan hari diluar bulan ramadhan.

Di edisi kali ini, kami akan membahas tentang bulan suci bagi umat Islam ini.

Untuk tahu lebih lanjut yuk baca e-ManzaniC edisi bulan Maret dengan tema Ramadhan Cinta.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin di edisi ini. Oleh karena itu, ditunggu kritik dan sarannya yaaa....

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

aksi Manzanic

ntents

Diterbitkan oleh:

ROHIS SMA N 1 Pracimantoro

Penanggung Jawab:

Widodo,S.Pd.,M.Pd.

Pengasuh:

Eriyanto,S.PdI.

Parno,S.Ag.,M.PdI.

ManzaniC manzanic_smansaprama MyManzanic.blogspot.com

Pimred:

Septiana Nur Nabila

Editor:

Diah Fani Ikhwania

Sekretaris:

Marlita Putri Ariyanti

Bendahara:

Anisa Zatina Solehah 

Kritik & Saran: Septiana Nur Nabila

0856-4242-5486

 

Edisi Maret 2023

madhan Yang Gagal

leh: IstutiBetapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)

amadan tahun ini adalah Ramadan pertama, setelah   darurat   pandemi   covid-19    berakhir. Perlahan,   semarak   Ramadan   yang   biasa   kita nikmati tiap tahun, berangsur muncul lagi. Masjid-masjid mulai ramai dengan aktivitas mengaji dan tadarusan. Pun lepas tengah malam, kembali terdengar tabuh kenthongan bertalu-talu. Semua menyambut Ramadan dengan suka cita. Meski tak dapat dipungkiri, kondisi saat ini masih dalam fase bangkit dari keterpurukan. Masyarakat sedang

belajar menata perekonomian yang sempat carut marut.

Ramadan tetap menjadi bulan dengan segala kemuliaannya. Tidak akan berubah dan berkurang sedikitpun oleh apapun. Maka, jangan sampai alasan apapun membuat kita gagal meraih kemuliaannya. Orang yang gagal dalam Ramadan adalah mereka, yang dalam sabdanya, Rasulullah SAW menyebut dengan “orang yang tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” Indikasi gagalnya Ramadan, bisa kita lihat dari beberapa sebab, antara lain:

  1. Kurang persiapan.

Ramadan bagi sebagian umat dirasa sebagai ibadah yang berat. Maka tanpa latihan, tidak akan kuat. Seperti sedang berolahraga, tubuh memerlukan pemanasan. Begitu pula puasa. Metabolisme tubuh yang memiliki ritme sendiri, terpaksa harus diseragamkan waktunya.

Persiapan Ramadhan setidaknya dimulai sejak bulan Sya'ban. Dengan memperbanyak ibadah sunnah dan membiasakan puasa. Jika persiapan tidak dilakukan dengan baik, maka wajar dalam perjalannya akan menemui banyak kesulitan.

  1. Menunda-nunda pelaksanaan salat fardhu.

Wujud karakter disiplin diri bisa dilihat dari bagaimana ia menjaga salat lima waktunya. Ini bisa dijadikan semacam parameter. Menunda salat, akan mengakibatkan tertunda aktivitas yang lain. Ini yang mengakibatkan waktu terbuang

sia-sia. Ia sahur, menahan lapar dan haus di siang hari, akan tetapi tidak mendapatkan keutamaan Ramadan.

  1. Malas menunaikan ibadah sunnah

Jika yang wajib saja enggan, bagaimanalah lagi dengan yang sunnah. Pelipatgandaan pahala baik yang wajib maupun yang sunnah, tidak akan membuatnya bergairah. Sunnah-sunnah puasa diantaranya adalah:

    1. Makan sahur
    2. Mengakhirkan sahur
    3. Menyegerakan berbuka
    4. Memberi makan orang yang berbuka
    5. Membaca Al-Qur'an
    6. Memperbanyak Shodaqoh
    7. Menjaga tutur kata dan anggota tubuh
    8. Meninggalkan nafsu dan syahwat
  1. Malas membaca Al-Qur'an

Lebih memilih menghabiskan waktu di depan ponsel, daripada membaca Al-Qur'an. Berlama-lamapun tidak membuatnya bosan. Bahkan waktu siang malamnya dihabiskan dengan tidur dan bermain media social.

  1. Enggan berdakwah

Seseorang yang bahkan memperbaiki diri saja enggan, bisa dipastikan dia juga tidak mau memperbaiki orang lain. Merasa diri tak seperti yang diucapkan, membuat seseorang memilih diam saat melihat keburukan di depan mata.

  1. Kikir dan malas bersedekah

Salah satu sisi negatif dari pandemi covid 19 adalah membuat jiwa kikir dan malas berbagi. Ia merasa apa yang ada hanya cukup untuk mempertahankan hidup sendiri saja. Tidak bisa dibagikan. Menimbun makanan yang cukup untuk makan sebulan, sementara di samping rumah kelaparan. Tidak tahu nanti sore bisa berbuka puasa atau tidak.

  1. Tidak memedulikan sesama

Ini juga sebelas dua belas dengan kikir. Karena sifat itu, membuat seseorang menjadi apatis dan tidak peduli. Urusan masing-masing dan tak mau tahu.

 

  1. Menyia-nyiakan waktu

Larangan salat jamaah di masjid saat pandemi, membuat kita sedih dan ingin protes. Setelah sekarang diperbolehkan kembali, ternyata tak juga pergi ke masjid. Justru banyak nongkrong di gardu, pos, atau perempatan jalan. Begadang semalaman, dan tidur seharian di siangnya. Gelaran buka bersama di mana-mana, menerjang waktu salat Maghrib, Isya, dan tentu saja Tarawih.

  1. Mudah marah

Sifat mudah marah ini dipicu oleh aktivitasnya yang jauh dari nilai ibadah. Hati menjadi gersang dan mudah terpancing emosi. Padahal sejatinya puasa itu adalah menahan hawa nafsu. Salah satunya adalah nafsu amarah.

  1. Tidak sedih melepas Ramadan

Ini gejala terakhir dan paling menunjukkan kegagalan Ramadan. Yaitu saat hati tidak ada sedikitpun rasa sedih ditinggalkannya. Kegembiraan terhadap dunia dalam menyambut idul fitri, menghilangkan kesedihan berpisah dengan Ramadan.

Kesepuluh gejala di atas adalah tanda gagalnya Ramadan dalam diri kita. Akankah kita biarkan kegagalan itu terwujud?




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment