SEMANGAT GURU BELAJAR PENDEKATAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN BERMUTU

By Admin 14 Jun 2025, 19:38:40 WIB KEGIATAN SEKOLAH
SEMANGAT GURU BELAJAR PENDEKATAN DEEP LEARNING PENDIDIKAN BERMUTU

Gambar : SEMANGAT – Para guru SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri semangat dalam mengikuti kegiatan “In House Training (IHT) Kurikulum Satuan Pendidikan dan Pembelajaran Deep Learning” di aula sekolah, Rabu (11/06/2025). *(sie dokumentasi)


SMANSAPRAMA MEDIA - Guru dan peserta didik adalah kunci utama dalam menciptakan sebuah proses belajar yang berkualitas di satuan pendidikan (satpen). Guru yang baik tentu harus didukung oleh semangat belajar peserta didik yang baik, demikian sebaliknya agar kualitas pembelajaran menjadi sebuah kenyataan.

Ajakan ini disampaikan Pengawas Pembina SMA Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Tri Hartanto, MPd dalam mengisi In House Training (IHT) Kurikulum Satuan Pendidikan dan Pembelajaran Deep Learning” di aula SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Smansaprama), Rabu (11/06/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru di Smansaprama.

“Kami mengajak agar seluruh warga sekolah dapat mewujudkan harapan itu. Para guru diminta untuk terus bersemangat dalam memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada peserta didik,’’ jelas Tri Hartanto.

Ia menggambarkan sekolah ibarat sebuah bengkel mobil atau motor. Jika bengkel tentunya yang datang adalah motor atau mobil dalam keadaan yang beraneka ragam kondisi dan masalahnya. “Jadi sekolah harus bisa memperbaiki dengan baik atau membantu solusinya. Beda dengan showroom, tentu yang dipajang semua barang kualitas baik,’’ imbuhnya.

IHT ini merupakan agenda dari Tim Kurikulum Smansaprama. Selain menghadirkan pengawas, hadir pula Prof. Suharno, MT (dosen UNS dan Universitas Sragen) yang menjelaskan tentang pembelajaran dengan pendekatan mendalam atau bisa disebut “deep learning.”

Prof. Suharno mengimbau para guru mulai mengenal regulasi dari pembelajaran mendalam yang akan diberlakukan tahun pelajaran 2025/2026. Kerangka pembelajaran dalam “deep learning” meliputi lingkungan pembelajaran yang mendukung baik di dalam dan luar kelas, pemanfaatan teknologi digital, kemampuan pembelajaran (kondisi kemampuan peserta didik), dan kualitas praktik pembelajaran dari guru.

“Guru harus pinter dalam memilih pendekatan atau model pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhannya. Di era digital seperti sekarang, peran guru tidak lagi hanya menyampaikan materi, tetapi juga membimbing siswa untuk berpikir lebih dalam dan kritis,’’ terangnya.

Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Pracimantoro, Sri Paminto bersyukur atas semangat yang dimiliki para guru Smansaprama untuk terus belajar dan menambah pengalaman sesuai dengan kebutuhan waktu. Kebijakan pemerintah yang akan mewujudkan pendidikan bermutu dan pendekatan pembelajaran “deep learning” tentunya harus segera dipahami sepenuhnya oleh semua guru.

“Guru juga harus mengenal digitalisasi pembelajaran, khususnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan koding yang tidak lama akan diberlakukan menjadi program baik dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah,’’ terangnya. *(kipam)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment