Dampak Candu Gadget pada Remaja dan Tips Mengatasinya
Dampak Candu Gadget pada Remaja dan Tips Mengatasinya
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak muda zaman sekarang tak aneh lagi punya gadget seperti smartphone dan komputer tablet, apapun sistem operasi atau OS-nya. Saat ini gadget di kalangan remaja tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi saja tapi sudah multi fungsi. Kamera salah satunya, dapat dimanfaatkan oleh para pengguna gadget untuk mengabadikan momen pribadi, selain itu fasilitas media sosial juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para remaja untuk bersosialisasi atupun menunjukan kreativitas yang mereka punya.
Hampir semua anak remaja sudah memiliki gadget. Siswa yang memiliki gadget sering membawa gadget mereka ke sekolah. Tak jarang mereka menggunakan gadget selama jam sekolah.
Manfaat dari gadget sendiri bermacam-macam: untuk menghitung, mengakses internet, mengirim pesan, bermain games, dan jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Tapi mereka sering mengaksesnya saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Tanda-tanda seorang remaja sudah kecanduan gadget yaitu penggunan gadget dalam sehari bisa lebih dari 6-8 jam bahkan lebih dalam. Dampak lain dapat mengubah perilaku anak menjadi individualisme yaitu lebih senang bermain dengan ponsel daripada bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kecanduan gadget juga dapat berdampak pada kesehatan yang membuat aktivitas fisik mulai menurun sebab kurang banyak bergerak.
Menurut statistik lembaga riset pemasaran digital perkiraan e-marketer, pada 2018, jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah itu. Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna smartphone terbesar keempat yang aktif di dunia setelah China, India, dan Amerika.
Saya mencoba bertanya pada pengguna gadget. Sebut saja Melati (bukan nama sebenarnya). Gadget merupakan barang yang sangat penting baginya, karena gadget bukan hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja melainkan untuk mencari informasi dan sebagai sarana hiburan yang sangat menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Melati menambahkan bahwa banyak dampak negatif dan positif yang didapat dari gadget itu sendiri. Melati sudah mengenal gadget ketika berumur 4 tahun tepatnya ketika ia masih duduk di bangku TK. Dari hasil wawancara yang saya dapat, tidak dipungkiri gagdet memang tidak dapat dihindarkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan anak kecil pun sudah mengenal dan sudah bisa memainkan gadget.
Penggunaan media sosial di gadget juga berdampak buruk. Media sosial yang paling sering digunakan para generasi muda saat ini adalah Twitter, Path dan Instagram. Banyak sekali remaja menggunakan media sosial untuk mencurahkan hati atau sesuatu yang menurutnya harus dibeberkan ke media sosial tanpa mempedulikan dampak yang akan timbul.
Seperti dilaporkan Gwenn Schurgin O’Keeffe dan Kathleen Clarke-Pearson dari hasil penelitiannya yang dipublikasikan Pediatrics.aappublications belum lama ini, bahwa ada beberapa dampak buruk jika anak kecanduan media sosial. Menggunakan media sosial menjadi sangat berisiko jika tidak disadari para orang tua.
Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan:
Pertama, menjadi pemalas dan lupa waktu.
Ketika remaja sudah kecanduan gadget, kalian tidak mengenal waktu seakan dunia milik sendiri. Sehingga yang seharusnya belajar sekarang menghabiskan waktu hanya untuk gadget.
Kedua, pelecehan dan perundungan atau bully
Ini adalah risiko online yang paling umum untuk semua anak dan remaja. Meskipun pelecehan secara online sering digunakan bergantian dengan istilah cyberbullying, sebenarnya merupakan entitas yang berbeda.
Data saat ini menunjukkan bahwa pelecehan online tidak seperti pelecehan offline (dunia nyata). Bullying di media sosial sangat cepat menyebarnya tanpa bisa dikendalikan siapa saja yang menerima kiriman yang bersifat pelecehan tersebut. Beberapa kasus tindakan bullying bahkan menyebabkan korbannya melakukan tindakan nekat dengan mengakhiri hidupnya.
Ketiga, sexting
Sexting dapat didefinisikan sebagai “pengiriman, penerimaan, atau meneruskan pesan seksual eksplisit, foto, atau gambar melalui ponsel, komputer, atau perangkat digital lainnya.” Banyak gambar ini menjadi didistribusikan dengan cepat melalui telepon seluler atau internet.
Survei terbaru mengungkapkan bahwa 20 persen remaja telah mengirim atau diposting foto atau video porno oleh orang yang tak dikenal atau iklan terselubung. Jika gadget telah melakukan registrasi layanan aplikasi yang menyediakan konten dewasa, maka secara otomatis dan berkali pihak penyelenggara akan mengirimkan gambar (foto) atau video bahkan artikel dewasa tanpa kita minta.
Untuk itu orangtua harus memastikan gadget anak bersih dari aplikasi atau bahkan games yang diperuntukkan bagi pengguna dewasa.
Keempat, mengganggu kesehatan
Penggunaan gadget yang tidak bijak alias berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan psisikis dan jasmani. Dengan penggunaan gadget secara berlebihan seseorang dapat mengalami berbagai macam gangguan, seperti gangguan pendengaran, penglihatan, dan dapat membuat seseorang menjadi susah untuk tidur. Gadget juga dapat memicu penyakit serius seperti kangker karena radiasi yang dikeluarkan gadget merupakan agen penyebab kanker seperti leukemia, kulit, tiroid, payudara dan kanker perut.
Di era milenial seperti saat ini, pemandangan orang lalu lalang menggunakan gadget bukanlah suatu hal yang aneh lagi. Mulai dari anak sekolah hingga orang lanjut usia pasti sudah memiliki gadget. Banyak hal yang diuntungkan dengan adanya revolusi besar ini dalam kehidupan. Namun tak jarang efek negatif juga seringkali timbul dengan adanya gadget.
Menggunakan gadget bukanlah suatu kesalahan, tapi jika sudah sampai kecanduan dan merugikan banyak pihak, sebaiknya kita mulai mengurangi frekuensi pemakaian.
Kamu salah satu orang yang kecanduan gadget? Berikut 5 cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kecanduan gadget:
Pertama, cara mengatasi kecanduan gadget yang paling ampuh adalah mematikan WiFi di rumah. Penggunaan WiFi di rumah biasanya ditujukan agar kita bisa lebih menghemat ketersediaan kuota yang ada pada gadget kita. Coba mulai hentikan langganan WiFi di rumah dan hanya pergunaan kuota internet yang ada pada gadget saja. Cara mengatasi kecanduan gadget bisa dilakukan agar kita lebih terbatas dalam penggunaan gadget setiap harinya.
Kedua, gunakan hanya satu media sosial saja. Seringkali kita memeriksa media sosial padahal tidak ada notifikasi apapun. Atau meng-update kegiatan sehari-hari di seluruh media sosial yang kita punya. Selain menghabiskan banyak waktu, kita jadi terlihat sibuk sendiri dengan aktivitas di dunia maya. Padahal banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di dunia nyata. Beberapa kejadian yang terjadi di dunia nyata mungkin tidak perlu selalu dibagikan lewat sebuah unggahan foto atau video di dunia maya, namun cukup kita simpan di dalam memori saja.
Nah, cara mengatasi kecanduan gadget yang satu ini memang pasti sulit untuk dilakukan. Tapi percayalah kamu akan mendapatkan banyak manfaat setelah tak terobsesi dengan sosial media dan internet.
Ketiga, jangan pergunakan power bank. Membawa power bank setiap saat tentu bermanfaat jika gadget yang kita miliki tiba-tiba kehabisan daya saat dibutuhkan. Namun dengan selalu tersedianya power bank kita jadi tidak perlu khawatir dengan gadget yang sewaktu-waktu bisa mati. Coba mulai tinggalkan power bank dan atur penggunaan gadget sebaik mungkin agar kita tidak perlu kerepotan kehabisan daya saat benar-benar membutuhkan gadget. Hal ini secara otomatis akan membuat kita menyentuh gadget hanya pada saat dibutuhkan saja.
Keempat, matikan gadget satu jam sebelum tidur. Sudah pernah melakukan cara mengatasi kecanduan gadget yang satu ini? Salah satu hal yang membuat kita susah tidur adalah penggunaan gadget pada malam hari. Adanya rasa ingin memeriksa notifikasi atau hanya sekadar melihat-lihat media sosial dapat membuat jam tidur kita jadi terganggu.
Coba mulai matikan gadget satu jam sebelum tidur agar kita tidak perlu selalu memeriksa gadget yang kita miliki. Bereskan semua hal yang mengharuskan kita menggunakan gadget. Bila perlu, pasang status off atau sleeping di layanan chat yang kita punya agar tidak ada yang menghubungi atau khawatir karena kita sedang tidak bisa dihubungi.
Kelima, bekali diri dengan sebuah buku setiap hari. Kebanyakan orang menggunakan gadget pada saat sedang menunggu atau antre. Hal ini dilakukan untuk membunuh waktu dalam mengatasi rasa bosan. Mulai ganti alat bantu penghilang rasa bosan dengan membaca sebuah buku yang menarik minat kalian untuk membaca. Bekali diri setiap hari dengan sebuah buku hingga sewaktu-waktu kalian harus menunggu, kalian tahu harus mengakali rasa bosan selain dengan memainkan gadget.
Sejauh ini, riset baru bisa menunjukkan efek terlalu lama main gadget pada fisik. Misal sakit kepala, carpal tunnel syndrome dan stres akut. Pun demikian, solusinya berlaku sama baik itu untuk anak, remaja, pun dewasa. Buatlah batasan bagi diri sendiri untuk menjauh dari gadget. Sepenuhnya menjauh dari gadget mungkin sulit bahkan mustahil bagi kebanyakan orang. Namun, menyediakan waktu sedikit saja untuk bergawai dan bermedia sosial benar-benar bisa membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang.
Generasi muda harus pandai-pandai untuk membatasi diri serta menggali informasi dari penggunaan gadget. Gunakanlah gadget sebagai suatu media yang dapat membawa kita untuk menjadi orang yang sukses. (ded/ded)