Jumat Berbudaya Religi, Waspada Pergaulan Bebas
Gambar : PENGAJIAN- Para siswa SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Smansapra) mengikuti kajian Islami pada setiap Jumat Wage Berbudaya Religi. Acara yang digawangi Rohis Smansaprama berlangsung di halaman sekolah menghadirkan Ustad Sunarso, SPd, Jumat (08/11/2024). *(Foto by Tim Media)
SMANSAPRAMA MEDIA- SMA Negeri 1 Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri (Smansaprama) kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Jumat Wage Berbudaya Religi, pada 8 Nopember 2024. Kegiatan siraman rohani kali ini mengambil tema “Semangat Beribadah Untuk Anak Muda” dengan pembicara Ustad Sunarso, SPd.
Kegiatan yang digawangi oleh anak-anak ekstrakurikuler Rohis Smansaprama ini berlangsung di halaman sekolah diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan karyawan. Tujuan dari kegiatan tentunya untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan membentuk karakter keagamaan dalam lingkungan sekolah, khususnya pada seluruh peserta didik.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC. Kemudian ada pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh qori berbakat Aulia Khusnul Fatimah, siswi kelas X-3 Fase E. Setelah membuka salam dilanjutkan dengan Ice Breaking oleh pemateri.
Ustad Sunarso menyampaikan materi mengenai bahaya pergaulan yang tidak baik yang harus dijauhi oleh generasi muda, khususnya pelajar. Di antaranya masalah seks bebas atau pergaulan bebas, lingkungan yang tidak agamis, dan segala bentuk perjudian.
“Fenomena ini seringkali terjadi di kalangan pelajar dan dapat menjerumuskan hal yang tidak baik dan kita harus mewaspadai dan menghindarinya dengan selalu rajin dalam beribadah,’’ jelas Ustad Sunarso sebelum mengakhiri kegiatan dengan doa bersama.
Sementara, pembina Rohis Smansaprama, Eriyanto SPd.I mengatakan bahwa Jumat Religi merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran karakter dan siraman rohani. Menurutnya, sekarang ini banyak karakter anak muda yang jauh dari kata baik sehingga perlu diadakan kegiatan seperti ini.
“Setiap kegiatan kita evaluasi untuk diperbaiki sehingga yang saya harapkan kedepannya semakin baik. Untuk anak-anak masih ada yang kurang fokus kegiatan terbukti mereka masih bermain HP. Ke depan dalam kegiatan seperti ini anak-anak tidak diperkenankan membawa handphone,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Desi Vanessa, siswi kelas X-1 Fase E berpendapat bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat untuk generasi muda. Peserta didik utamanya dalam menuntut ilmu di sekolah juga perlu memperdalam ilmu agama.
“Semoga kedepannya kegiatan seperti Jumat religi ini terus dapat berlangsung di Smansaprama, dapat dikembangkan lagi, dan semakin bermanfaat bagi seluruh warga sekolah,” ujarnya.
Sementara, dalam Jumat Wage Bereligi tersebut untuk kegiatan keagamaan non-muslim berlangsung di perpustakaan sekolah. Seluruh siswa mendapat materi dan siraman rohani dari guru pengajar. *(Arvita Aprilyani/ XI-3 Fase F, Pratiwi Amanda/ X-1 Fase E, dan Callista Larasti/ XII-4 Fase F)