JURNAL PTK
JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Disusun Oleh:
ERIYANTO, S.Pd.I.
SMA NEGERI 1 PRACIMANTORO
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
2023
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI 1 SMAN 1 PRACIMANTORO PADA MAPEL PAI MATERI DAKWAH, KHUTBAH DAN TABLIGH MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TAHUN PELAJARAN 2023/2024
ERIYANTO
SMA Negeri 1 Pracimantoro
Jl. Taruna Hardo Semeru, Pracimantoro, Wonogiri 57664
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024. Hasil belajar disini diukur menggunakan pengambilan nilai pada siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), di mana guru sebagai pelaksana pembelajaran sedangkan peneliti sebagai pengamat. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2023/2024, yaitu pada bulan Juli. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro yang terdiri dari 35 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik, yaitu pada siklus I sebesar 40% , kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100 % . Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 60%. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro.
Pendahuluan
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “sebagai suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Oleh karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.
Pemerintah telah melaksanakan berbagai program dalam menetapkan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan baru terhadap mutu pendidikan membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Guru yang berkompeten akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan, penggunaan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru bertindak selaku fasilitator dan dapat mengembangkan bahan pelajaran dengan baik. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu mengelola proses belajar yang memberikan ransangan kepada siswa sehingga mau untuk belajar.
Tugas seorang guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan pelajaran semata, akan tetapi juga seorang guru yang profesional di tuntut untuk mempunyai kemampuan agar dapat menciptakan suasana membelajarkan siswa yang kondusif dan menata ruang belajar yang presentatif. Mengajar dengan sukses tidak hanya dilakukan satu cara atau pola tertentu yang diikuti secara rintis, jika seorang guru mengajar Pendidikan Agama Islam hanya menggunakan satu cara yang sama dari hari ke hari siswa akan maju dengan cepat, akan tetapi hasilnya akan mengecewakan, tetapi bila seorang guru membelajarkan siswa dengan menggunakan berbagai cara, atau menghubungkan melalui pengalaman terhadap diri siswa serta menghubungkan dengan kehidupannya sehari-hari maka hasilnya akan lain, hasilnya akan autentik serta tahan lama. Berdasarkan pengamatan penulis menunjukkan bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas Siswa Kelas XI 1. Dalam pencapaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI - 1 pada materi dakwah, khutbah dan tabligh, hanya sebagian siswa saja yang tuntas memehuhi KKM 70. Dari 35 siswa kelas XI 1 di SMA Negeri 1 Pracimantoro ditemukan data, 12 siswa tuntas pada materi tersebut, sementara 23 siswa lainnya belum tuntas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memusatkan batasan masalah dengan topik : upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pracimantoro pada mapel PAI materi dakwah, khutbah dan tabligh melalui pembelajaran Problem Based Learning tahun pelajaran 2023/2024.
Berpedoman pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XI-1 SMA Negeri 1 Pracimantoro pada materi Dakwah, Khutbah dan Tabligh melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)?
Tujuan penelitian tindakan kelas ini yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar Materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah Melalui Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2023/2024, yaitu pada bulan Juli. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro yang terdiri dari 35 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Hasil dan pembahasan
Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama 2 siklus yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan, diperoleh data hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen lembar observasi diperoleh persentase rata-rata aktivitas siklus dalam satu kelas sebesar 66,85%.
Tabel Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus I
No |
Kondisi |
Butir pengamatan aktivitas |
Jumlah |
% |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1. |
Pra siklus |
2,14 |
2,03 |
1,91 |
2,4 |
2 |
10,14 |
50,71 |
2. |
Siklus I |
3,2 |
2,51 |
2,28 |
3,17 |
2,2 |
13,37 |
66,85 |
|
Peningkatan |
1,06 |
0,48 |
0,37 |
0,77 |
0,2 |
3,23 |
16,25 |
Data kualitatif berdasarkan perhitungan analisis terhadap hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa pada tindakan siklus I mencapai 13,37 dengan persentase pencapaian sebesar 66,85% menunjukkan kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Persentase ini mengalami peningkatan sebesar 16,25 dari kondisi pra siklus.
Data Prestasi belajar tindakan siklus I
Tabel Rata-rata Skor dan nilai PAI siklus I
No |
Kondisi |
Skor Butir Penilaian |
Jumlah Skor |
Nilai |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1. |
Pra siklus |
2,34 |
2,25 |
1,91 |
2,4 |
2 |
10,68 |
53,43 |
2. |
Siklus I |
3,28 |
2,57 |
2,34 |
3,17 |
2,34 |
13,65 |
68,28 |
|
Peningkatan |
0,94 |
0,32 |
0,43 |
0,77 |
0,37 |
2,97 |
14,85 |
Sedangkan setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan nilai dengan KKM siklus I diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel berikut.
Tabel Prestasi Belajar PAI siswa Siklus I
No |
Hasil Tes |
Pra siklus |
Siklus I |
1 |
Nilai terendah |
25 |
45 |
2 |
Nilai tertinggi |
90 |
95 |
3 |
Rata-rata nilai tes |
53,43 |
68,28 |
4 |
Persentase tuntas belajar |
25,71% |
40% |
|
Klasikal |
( 9 siswa) |
(14 siswa) |
Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang menggunakan instrumen lembar observasi diperoleh persentase rata-rata aktivitas siklus dalam satu kelas sebesar 80%.
Tabel Skor Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tindakan Siklus II
No |
Kondisi |
Butir pengamatan aktivitas |
Jumlah |
% |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1. |
Pra siklus |
2,14 |
2,03 |
1,91 |
2,4 |
2 |
10,14 |
50,71 |
2. |
Siklus I |
3,2 |
2,51 |
2,28 |
3,17 |
2,2 |
13,37 |
66,85 |
3 |
Siklus II |
3,66 |
3,19 |
2,65 |
3,47 |
3,2 |
16,17 |
80,85 |
|
Peningkatan |
0,46 |
0,68 |
0,37 |
0,30 |
1,0 |
2,81 |
14,05 |
Data kualitatif berdasarkan perhitungan analisis terhadap hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa total skor aktivitas siswa pada tindakan siklus II mencapai 16,17 dengan persentase pencapaian sebesar 80,85% menunjukkan kategori berkembang sangat baik (BSB). Persentase ini mengalami peningkatan sebesar 14,05 dari kondisi siklus I.
Data Prestasi belajar tindakan siklus II
Tabel Rata-rata Skor dan nilai PAI siklus II
No |
Kondisi |
Skor Butir Penilaian |
Jumlah Skor |
Nilai |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1. |
Pra siklus |
2,34 |
2,25 |
1,91 |
2,4 |
2 |
10,68 |
53,43 |
2. |
Siklus I |
3,28 |
2,57 |
2,34 |
3,17 |
2,34 |
13,65 |
68,28 |
3 |
SiklusII |
3,77 |
3,43 |
3,21 |
3,82 |
3,17 |
17,40 |
87,00 |
|
Peningkatan |
0,49 |
0,86 |
0,87 |
0,68 |
1,83 |
4,70 |
23,50 |
Sedangkan setelah dilakukan analisis data dari lembar perbandingan nilai dengan KKM siklus II diperoleh hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel berikut.
Tabel Prestasi Belajar PAI siswa Siklus II
No |
Hasil Tes |
Pra siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
25 |
45 |
71 |
2 |
Nilai tertinggi |
90 |
95 |
98 |
3 |
Rata-rata nilai tes |
53,43 |
68,28 |
78,75 |
4 |
Persentase tuntas belajar |
25,71% |
40% |
100% |
|
Klasikal |
( 9 siswa) |
(14 siswa) |
(35 siswa) |
Sesuai hasil observasi diatas, peneliti bersama pengamat melakukan analisis keaktifan dan prestasi belajar PAI siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan siklus II telah menunjukkan peningkatan prestasi belajar dan keaktifan anak dalam proses pembelajaran
Ditunjukkan dari hasil pengamatan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran berkembang sangat baik. Pada saat diskusi kelas pelaksanaannya berjalan dengan baik, sehingga siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa tampak sudah berani dalam bertanya, berpendapat atau memberi tanggapan baik pada penjelasan guru mengenai materi Khutbah, Tabligh dan Dakwah maupun ketika guru meminta mereka menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Hal tersebut diduga karena siswa sudah paham dan terbiasa dengan model baru Problem Based Learning terutama pada saat diskusi.
Dalam pembelajaran siklus II ini guru sudah sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan mampu menerapkan pembelajaran Problem Based Learning secara optimal.
Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas melalui Pembelajaran Problem Based Learning pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui Pembelajaran Problem Based Learning mapel PAI materi Dakwah, Khutbah dan Tabligh dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Pracimantoro tahun pelajaran 2023/2024.
Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.) Untuk Sekolah, Perlu adanya pemanfaatan segala media dan fasilitas secara optimal sehingga dapat lebih maksimal dalam mendukung keberhasilan pembelajaran di sekolah. 2.) Untuk Guru Pengajar/Peneliti, Guru hendaknya benar-benar mempelajari metode Problem Based Learning sebelum mempraktekkannya, sehingga pada saat pelaksanaan tidak merasa bingung serta pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya melakukan pemantauan pada siswa secara menyeluruh, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan tertib. Guru hendaknya lebih selektif dalam menggunakan media pembelajaran dan hendaknya media yang digunakan lebih beragam agar siswa termotivasi dalam belajar PAI, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3.) Kepada Siswa, Pelatihan atau simulasi pelaksanaan pembelajaran melalui metode Problem Based Learning hendaknya dilakukan terlebih dahulu, sehingga saat pelaksanaan pembelajaran, siswa sudah tidak merasa bingung serta waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Referensi
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.
Abuddin Nata, 2001, perspektif islam tentang pola hubungan guru-murid, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Bogdan,R.C., 8s Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research in Education. Boston: Allyn & Bacon
Daryanto, 2011, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava Media
Dimyati, Moedjiono. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan